Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
Misi dagang sektor rempah bukukan transaksi Rp239,4 miliar di Belanda
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-12 04:03:40【Tempat Makan】122 orang sudah membaca
PerkenalanDirektur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Fajarini Puntodewi menghadiri

Jakarta (ANTARA) - Misi dagang Kementerian Perdagangan RI bertajuk "Where Spices Tell Stories" ke Belanda pada 29 Oktober-1 November 2025 mencatatkan potensi transaksi senilai 14,6 juta dolar AS atau sekitar Rp239,4 miliar.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Fajarini Puntodewi mengangakan keberhasilan tersebut memberi sinyal positif bagi peningkatan ekspor sektor rempah dan bumbu Indonesia. Capaian itu juga merefleksikan tingginya minat pasar Eropa terhadap produk rempah dan bumbu Nusantara.
"Importir Eropa menilai produk rempah dan bumbu Indonesia memiliki keunggulan dari segi aroma dan kualitas. Produk kita juga berpotensi untuk memenuhi kebutuhan pasar pangan organik dan berkelanjutan yang sedang berkembang pesat di Eropa," ujar Puntodewi dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Adapun rempah dan bumbu yang paling diminati antara lain pala, lada putih, kunyit, jahe, serta bumbu makanan siap pakai.
Potensi transaksi dicapai melalui kegiatan forum bisnis dan penjajakan kerja sama bisnis (business matching) yang diselenggarakan di Indonesia House Amsterdam pada 30 Oktober 2025. Dalam forum ini, pelaku usaha Indonesia memperkenalkan produk unggulan mereka kepada pembeli asal Belanda, Prancis, dan Jerman.
Misi dagang diikuti sepuluh pelaku usaha Indonesia. Para peserta misi dagang mendapat kesempatan langsung menjajaki kerja sama dagang dengan mitra Eropa, serta memperluas jejaring distribusi di Belanda yang dikenal sebagai pintu gerbang perdagangan Eropa.
Selain forum bisnis, para peserta juga mengunjungi beberapa importir besar seperti Amboina, Nesia Food BV, Bina BV, dan INA Trading/Furnilux untuk mempelajari pola impor dan distribusi produk rempah di pasar Belanda.
Sebagai bagian dari rangkaian misi dagang tersebut, Kemendag menjalin pertemuan dengan Centre for the Promotion of Imports from Developing Countries(CBI) dan Netherlands Enterprise Agency (RVO) pada 31 Oktober 2025.
Pertemuan membahas penguatan kelembagaan ekspor, pengembangan produk, serta akses pasar bagi sektor pertanian dan perikanan.
Suka(8678)
Artikel Terkait
- Kemensos rehabilitasi korban ledakan di masjid SMA 72 Jakarta
- BGN latih 2.705 penjamah makanan di dua pulau besar di NTT
- Pameran tunggal Nyoman Bratayasa, hadirkan patung berusia dua abad
- Kemarin, tambang ilegal hutan Sekotong dan insentif guru honorer naik
- Jangan sepelekan campak, pahami gejala hingga pencegahan yang tepat
- Wakapolri: SPPG Polri harus punya menu MBG khas daerah, simbol inovasi
- Sembilan SPPG di Bangli Bali kantongi SLHS
- PBB sebut situasi di Darfur Utara di Sudan masih "katastropik"
- Pegawai Federal AS antre bantuan makanan saat shutdown
- BNN: Target Indonesia Emas sulit tercapai jika narkoba ngak ditangani
Resep Populer
Rekomendasi

KKP: 41 UPI masuk "Yellow List" bisa ekspor ke AS secara bersyarat

Musim pancaroba pengaruhi turunnya daya tahan tubuh

Gubernur Jateng minta Festival Mangga Pemalang jadi kegiatan tahunan

Pendaftaran film santri di SANFFEST 2025 dimulai 10 November 2025

11 SPPG 3T di Karimun dalam proses pembangunan

Manfaat Azelaic Acid untuk wajah, bikin kulit cerah & anti flek hitam

Batuk Ngak Kunjung Reda? Minum 5 Teh Ini Ampuh Bikin Tenggorokan Lega

Sudinsos Jaktim bantu penyintas kebakaran di Kebon Pala